SMK Negeri 1 Limapuluh Cetak Generasi Emas Batu Bara yang Mandiri

Sebarkan:
Para siswa SMK Negeri 1 Limapuluh mengikuti proses menjahit busana. (foto:mm/ist)
SMK Negeri 1 Limapuluh, salah satu sekolah unggulan yang kelak melahirkan generasi-generasi emas Batu Bara yang memiliki keahlian terampil. Sebagaimana diketahui, SMK Negeri 1 Limapuluh memiliki tiga jurusan, yakni Perhotelan, Multi Media dan Tata Busana.

Kepala Sekolah (Kepsek) Riadi,SPd, mengatakan, SMK Negeri 1 Limapuluh merupakan sekolah unggulan yang dilengkapi laboratorium serta tenaga-tenga pengajar bersertifikasi dengan kualitas mumpuni. Hal ini tentunya didukung lokasi sekolah yang jauh dari pusat keramaian demi terwujudnya proses belajar mengajar yang aman dan nyaman di Jalan Kramat, Desa Kwala Gunung, Kecamatan Datuk Limapuluh.

Dalam proses belajar, para siswa tidak hanya diajarkan materi, namun juga dibarengi praktek sesuai bidang study masing-masing. “Tenaga-tenaga pendidik yang kita miliki akan mengedukasi sekaligus melatih siswa praktek langsung,” kata Riadi dalam bincang-bincang bersama wartawan, Jumat (27/1/2023).

Hal ini dilakukan semata-mata para siswa lulusan SMK Negeri 1 Limapuluh yang tidak memiliki keuangan melanjutkan pendidikan Strata 1 kelak menjadi generasi yang mandiri sehingga bisa membuka atau berwirusaha dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Terkait proses ajar mengajar di sekolah yang memiliki 15 rombongan belajar (rombel) disebutkan Riadi masih minim. Saat ini total jumlah pengajar termasuk dirinya berjumlah 35 orang terdiri dari 10 guru ASN dan 25 guru honorer. 

"Kelak lulusan jurusan Tata Busana akan memiliki keahlian bidang design, pola, dan menjahit. Jurusan Multi Media akan memiliki keahlian  bidang photoshop, design  grafis, editing photo dan video, Even Organizer (EO), dan konten kreator. Sedangkan jurusan Perhotelan akan memiliki keahlian bidang house keeping, loundry, pantry dan front office," urainya. 

Untuk meningkatkan jumlah siswa, Riadi telah meminta seluruh guru membuat akun media sosial. Bahkan mulai Februari ini pihaknya akan melakukan sosialisasi ke SMP dengan membawa siswa setiap jurusan lengkap dengan uniformnya. "Di Kelas IX SMP kelak siswa yang akan tampil di depan kelas menceritakan keunggulan sekolah kejuruan bidang Tata Boga, Perhotelan dan Multi Media," ujar Riadi. 

Saat dibawa berkeliling ke ruang kelas dan ruang praktek, wartawan melihat kelihaian dan keseriusan siswa Jurusan Tata Busana yang sedang melaksanakan praktek pembuatan busana. 

Guru pembimbing Jurusan Tata BogaKelas XII Halimah didampingi guru pembimbing Kelas X Ayu Deswita dan Kelas XI Mutiara, pihaknya hanya memberi tema kepada siswanya. 

Selanjutnya siswa merancang dan membuat disain pakaian seperti gaun dan kebaya. Setelah disain dan anggaran biaya disetujui guru pembimbing selanjutnya siswa membuat pola diatas kertas. 

Setelah itu sìswa melakukan pengguntingan sesuai pola. Siswa kemudian menjadikannya gaun atau kebaya dengan menjahit dibawah pengawasan guru pembimbing. 

Untuk mendukung praktek siswa, di ruang praktek tata busana terlihat puluhan mesin jahit dan mesin bordir listrik yang dipergunakan siswa membuat gaun atau kebaya. 

Selanjutnya Riadi memperlihatkan ruang loundry dan pantry (dapur) dan hotel mini sebagai tempat praktek siswa jurusan perhotelan.Dari sini wartawan mengunjungi ruang praktek jurusan multi media yang berisi komputer. 

Terkait pengembangan maupun pemasaran hasil produksi Jurusan Tata Busana, dengan lugas Riadi mengatakan belum bisa memasarkan karena sekolah yang dipimpinnya belum menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BULD). 

"Demikian pula pemanfaatan mesin loundry dan hotel mini juga belum bisa kita pasarkan. Padahal disebelah sekolah ini ada RSUD Batu Bara. Tentu banyak bahan loundry disana. Keluarga pasien juga membutuhkan kamar istirahat," paparnya. 

Karena itu, Riadi mengatakan dirinya telah mengusulkan ke Pemprovsu melalui Dinas Pendidikan Provsu agar meningkatkan status SMKN 1 Lima Puluh menjadi BLUD.  "Bila telah menjadi BLUD kita dapat memasarkan produk Tata Busana. Kita juga dapat memasarkan hotel mini dan menerima laundry," jelasnya. 

Riadi berharap Pemprovsu melalui Dinas Pendidikan dan instansi terkait dapat mengabulkan permohonan mereka menjadi BLUD seperti SMKN di pulau Jawa.  Saat ini sekolah yang dipimpinnya menampung 399 siswa terdiri dari Jurusan Tata Busana 68 siswa, Jurusan Multi Media 276 siswa dan Jurusan Perhotelan 55 siswa. (zein)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini Batubara