Sejumlah pelajar meminta maaf kepada orang tuanya karena sudah bersalah. (foto/ist) |
Bentorak ini viral dan menyita perhatian public karena dikabarkan perkelahian menggunakan senjata tajam (sajam).
Menindaklanjuti informasi ini, Tim Polsek Labuhan Ruku melakukan penyelidikan. Sebelumnya, pihak sekolah menggelar beragam perlombaan tradisional untuk menyemarakkan menyambut HUT ke-79 RI. Peserta lomba merupakan para pelajar SMA dan SMK yang sama-sama berstatus satu yayasan.
Dalam pertandingan Tarik tambang, pelajar SMA dikalahkan pelajar SMK. Pemicu perkelahian disebabkan supporter SMA melemparkan pasir yang mengenai panitia lomba.
Tim panitia kemudian mendatangi salah seorang supporter SMA yang diduga melemparkan pasir. Pertengkaran mulut terjadi, namun didamaikan dewan guru.
Namun perkelahian terjadi berlanjut selepas pulang sekolah, bahkan melibatkan remaja diluar sekolah. Seorang pelajar SMA mengambil besi pagar yang diselipkan di balik baju dengan alasan untuk membela diri jika terjadi pengeroyokan.
Ketika perkelian terjadi, seorang guru langsung turun tangan melerai keduanya. Suasanapun ramai dan menjadi perhatian warga. Peristiwa ini tidak ada menimbulkan luka maupun korban jiwa.
Kapolsek Labuhan Ruku AKP Cecep Suhendra didampingi Kanit Binmas IPTU Ahmad Fahmi langsung turun untuk meredam konflik antar pelajar berkelanjutan dengan berkordinasi dengan Kepsek SMK Wawan Wibowo dan Kepsek SMA Saodah,Spd. Di hadapan para pelajar, Kepsek, Yayasan dan orang tua, Kanit Binmas mengimbau para pelajar untuk saling menahan emosi serta menjaga suportivitas dalam beragam kegiatan, termasuk menyemarakkan HUT ke-79 RI.
Kanit Binmas mengimbau para pelajar untuk tidak terlibat tindak pidana yang menjurus kepada proses hukum. Untuk itu, peranan guru dan orang tua sangat penting dalam mengawal anak baik di lingkungan rumah maupun lokasi pendidikan.
Pihak guru dan Yayasan juga akan memberikan sangsi tegas terhadap pelajar yang melanggar aturan sekolah serta tidak disiplin. Tak tanggung-tanggung, pihak sekolah akan mengeluarkan siswa yang mmrusak marwah pendidikan dan sekolah.
Di hadapan Kepolisian, Guru dan orang tua, para siswa yang diduga terlibat benturan baik dari SMA maupun SMK saling bermaaf-mafan dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi yang dapat merugikan diri sendiri dan nama baik yayasan. (zein)