Meskipun sudah berakhir, foto wajah Zahir dan Oky masih menempel di kendaraan dinas aset Pemkab Batu Bara. (foto:mm/ist) |
Kepemimpinan Zahir menggantikan Penjabat Bupati Batu Bara, Nizhamul dan keduanya juga sudah pisah sambut di rumah dinas Bupati Batu Bara di lahan pertapakan rumah dinas PT Inalum, di Kuala Tanjung, Batu Bara.
Terpajangnya wajah Zahir di sejumlah OPD baik spanduk maupun stiker bahkan kendaraan dinas kerap membingkungkan warga. Apalagi, sosok politisi PDI Perjuangan tersebut merupakan putra daerah, sehingga pamor sosok PJ Bupati Nizhamul terkesan terabaikan.
Menyanggapi hal ini, Ketua DPC Bapera Batu Bara Helmi Syam Damanik menilai jika Sekda, kepala OPD dan Satpol PP kurang peka melihat kondisi lapangan. Seharusnya, sambung Helmi, sebagai pimpinan organisasi Sekda mengintruksikan seluruh OPD hingga jajaran tingkat desa sudah berbenah menurunkan foto, spanduk dan wajah stiker bupati/wakil bupati sebelumnya.
“Masa lalu itu sudah habis. Jangan dijadikan untuk bemanuver menyongsong Pilkada 2024. Seharusnya ASN independen, dan mengharagai Pejabat Bupati yang sudah ditugaskan,” pesan Helmi.
Satpol PP, lanjut Helmi, sebagai Polisi Pamong Praja sebaiknya berkerja untuk mengingatkan OPD dan kendaraan dinas yang berstiker wajah pejabat lama untuk disegera diturunkan. “Satpol PP selaku pengawal estetika harusnya lebih tanggap,” tutupnya
Sambung Helmi, "Etikanya begitu Zahir tidak lagi Bupati Batu Bara maka banner atau spanduk yang menampilkan foto Zahir baik di mobil dinas hingga kantor harus ditertibkan. Mobil dan kantor itu aset negara jadi foto pada banner dan spanduk tidak boleh menampilkan foto pribadi. Saya katakan pribadi karena Zahir bukan lagi Bupati Batu Bara.".
Helmi menyayangkan sikap Sekda maupun BKAD serta Satpol PP yang terkesan membiarkan spanduk dan spanduk berisi foto mantan Bupati dan Wakil Bupati Batu Bara bertebaran di mobil dinas, kantor OPD hingga kantor desa. Jika ini dibiarkan, maka ada kesan tidak mengharagai PJ Bupati Nizhamul. (zein)