Kantor Bupati Batu Bara Tak Mencerminkan Kearifan Budaya Melayu

Sebarkan:
Kantor Bupati Batu Bara, di Limapuluh. (foto:mm/zein)
LIMAPULUH (MM) – Masyarakat Batu Bara patut berbangga. Tak lama lagi kantor Bupati Batu Bara berdiri megah dan menjadi ikon ibu kota Limapuluh. Namun sayang, bangunan senilai Rp54 miliar tersebut hingga kini belum memperlihatkan nuansa melayu.

Dari pantauan medanmerdeka.com, kantor Bupati Batu Bara menyedoot anggaran lebih kurang Rp54 miliar dengan masa pelaksanaan 300 hari kerja. Anggaran bersumber dari APBD TA 2023, dikerjakan PT Tureloto Battu Indah dengan konsultan pengawas PT Biro Bangunan Selaras (KSO) CV Multi Partner Consultant.

Pembangunan kantor Bupati sudah tampak keseluruhan. Hanya saja, tak seorangpun pihak Pemkab Batu Bara yang dikonfirmasiu berkenan memberikan keterangan terkait persentase penyelesaian bangunan maupun ornamen yang dipergunakan. Termasuk petugas PPK ketika dikonfirmasi juga tidak memberikan jawaban.

Berdirinya kantor Bupati Batu Bara di lahan eks HGU PT Socfindo kini menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Apalagi, bangunan ini terkesan “asing” dan tidak menggunakan khas melayu. Sebagian bangunan terkesan didominasi warna merah yang jika dikaitkan berhubungan erat dengan parpol pendukung Bupati Ir.H.Zahir MAP.

“Seharusnya sebagai warga Batu Bara kita patut berbangga sudah punya kantor bupati sejak dimekarkan 17 tahun silam. Sayang aja, jika dilihat dari bangunan dan warnanya tidak mencerminkan kearifan lokal Melayu,” sebut sumber yang enggan namanya dipublikasikan.

Sebagian besar warga berharap, kehadiran kantor Bupati Batu Bara yang berada di jalansim Limapuluh Kota, kelak menjadi ikon ibu kota. Namun warga berharap, kehadiran kantor bupati mencerminkan kearifan lokal budaya melayu yang tak lekang dimakan zaman. (zein)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini Batubara